Industri garmen adalah suatu usaha yang bergerak di bidang pakaian maupun beberapa asesoris dan beberapa perlengkapan di rumah yang menggunakan bahan baku kain.
Di era persaingan bisnis yang begitu ketat ini, menuntut para pelaku usaha untuk lebih kreatif dalam menghasilkan dan mempromosikan produknya.
Salah satu pakar manajemen dan entrepreneurship Rhenald Kasali, menekankan pentingnya perpaduan kreatifitas dan komersialisasi. Kreatifitas berkaitan dengan pengembangan gagasa dan membuat produk-produk baru, sedangkan komersialisasi merupakan urusan bisnis yang sangat kompleks serta butuh keahlian tersendiri.
Untuk menumbuhkan kreativitas kita butuh gagasan, keterampilan, pengembangan bahan-bahan, dan teknologi. Sedangkan komersialisasi kita perlu jaringan pemasaran dan reputasi.
Kiat saingi produk impor
Produk garmen dan tekstil, terutama dari Cina, menjadi pesaing terberat produk lokal kita. Kalau produk lokal head to head dengan produk cina, kita akan kesulitan, karena harga mereka lebih murah. Karena itu, kita harus menjual produk lain garmen lain yang di cina tidak memproduksinya.
Sebagai contohnya, di Cina ada 4 musim, produk yang bisa mereka buat dan jual berkaitan dengan musim tersebut baju dan celana, jaket tebal dari cina kurang laku di Indonesia karena beriklim tropis. Nah, kita bisa membuat jaket yang tidak terlalu tebal dan nyaman dipakai di sini.
Agar produk lokal bisa bersaing degnan produk negara lain, selain produk harus kreatif, juga dukungan perlu adanya dukungan dari pemerintah dengan mengenakan biaya non tarif untuk produksi garmen dalam negeri. Dengan begitu, harga produk lokal bisa lebih kompetitif.
Artikel untuk ADAM Tailor - Penjahit di Malang
0 komentar:
Posting Komentar